Di kawasan Gelora Delta, Sidoarjo, belum lama ini, ratusan anak-anak muda berkumpul dengan seragam khas hitam-hitam. Ada gelar musik, lomba melukis untuk anak-anak, hingga donor darah. Acara-acara sosial-kemanusiaan ini berlangsung santai, jauh dari kesan formal dan kaku.
Sementara itu, lagu-lagu Iwan Fals seperti Oemar Bakri, Pesawat Tempur, Balada Orang-Orang Pedalaman… tak henti-hentinya diputar. "Beginilah kalau OI bikin acara. Santai, akrab, tapi ada misi di baliknya," ujar ARIYANTO ILHAM, ketua Badan Pengurus Kota (BPK) OI Sidoarjo, kepada saya di sela-sela acara.
Organisasi penggemar Iwan Fals alias OI ini tidak bisa dibuat sembarangan. Markas besar OI di kediaman Iwan Fals, artis legendaris yang terkenal dengan lagu-lagu kritik sosialnya, di kawasan pegunungan Jawa Barat sana. Nama-nama calon pengurus didata, kemudian diseleksi oleh mabes OI. Ini karena OI bukanlah fans club biasa, melainkan sudah disepakati menjadi organsiasi kemasyarakatan (ormas).
OI Sidoarjo sendiri sudah dinyatakan lolos verifikasi oleh Mabes OI.
"Ternyata, perkembangan OI di Kabupaten Sidoarjo ini sangat pesat. Saya sendiri kaget karena dalam waktu singkat sudah terdaftar 146 orang," tutur ARI, sapaan akrab Ariyanto Ilham, bangga.
Jam terbang Iwan Fals yang begitu panjang di belantika musik Indonesia membuat komposisi anggota OI sangatlah beragam. Ada pemuda tahun 1980-an awal (era Oemar Bakri), pemuda era 1990-an, hingga era 2000-an ketika Iwan Fals dikenal dengan album gres seperti 'Suara Hati' hingga "Manusia Setengah Dewa'. Tak heran, anggota OI Sidoarjo ini meliputi orang yang berusia di atas 50 tahun hingga anak-anak sekolah dasar.
Di sinilah kelebihan Iwan Fals, sekaligus kekuatan OI. Begitu banyak orang, dari aneka latar belakang, perlu cangkrukan bersama karena sama-sama fans Iwan Fals. "Kumpul-kumpul itu bagus. Tapi kita ingin lebih dari itu, berbuat sesuatu untuk orang Indonesia," ujar Ariyanto, jebolan Akademi Wartawan Surabaya itu.
Oleh Mabes OI, para anggota OI (di seluruh Indonesia) menjadikan SOPAN sebagai program utama mereka. SOPAN ini akronim dari SENI, OLAHRAGA, PENDIDIKAN, NIAGA. Seni bisa dilakukan lewat parade band, apresiasi musik (tak hanya lagu-lagu Iwan Fals), serta kesenian lain dalam arti luas.
Olahraga--asal tahu saja Iwan Fals sangat gila olah raga, khususnya sepakbola--pun wajib dilakoni anggota OI. Pendidikan penting untuk menjamin masa depan anggota. Jangan sampai, kata Ari, anak-anak muda Sidoarjo terlalu gandrung Iwan Fals, sehingga lupa menyelesaikan sekolah atau kuliahnya.
"Kami tidak ingin anak-anak OI putus sekolah karena malas atau nggak bisa bayar SPP," ujar Ariyanto yang tinggal di Jalan Nala 12 Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo. Saat ini, rumah Ariyanto Ilham dijadikan markas Badan Pengurus Kota OI Sidoarjo.
Yang menarik, hubungan antara komunitas OI dan Slanker's di Sidoarjo sangat dekat. Saking dekatnya, kata Ari, dua fans club artis yang berbeda ini selalu berusaha menggelar kegiatan bersama-sama. Saat konser bersama Iwan Fals dan Slank di Stadion Jenggolo, Sidoarjo, beberapa waktu lalu, OI dan Slanker's melakukan aksi bersama kampanye antinarkoba dan seruan perdamaian.
"Slanker's dan OI selalu kompak karena di antara kami ada kesamaan visi dan misi. Kalau kami di Slanker's ada PLUR (PEACE, LOVE, UNITY, RESPECT), teman-teman di OI pun punya visi yang hampir sama," ujar ANDI WIJAYA, koordinator SFC Sidoarjo, seraya merangkul Ariyanto, bos OI Sidoarjo.
Bersatu dalam damai!
Pesan bersama OI-Slanker's ini jauh lebih positif ketimbang eker-ekeran di partai politik atau teror bom di Poso atau daerah lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar